ESDM Tetapkan 26 Wilayah Kerja Panas Bumi Baru
Headline
IST
Oleh: Mosi Retnani Fajarwati
Ekonomi - Minggu, 3 April 2011 | 19:10 WIB
TERKAIT
* Pemerintah Kucurkan Rp50 Miliar Untuk 1 Kota
* Program Gas Bumi, Pemerintah Hemat Rp52,8 T
* Tambahan 'Celengan' Rapor Merah Darwin
* Kemanakah Api Pertamina Menjalar?
* ESDM Tetapkan 26 Wilayah Kerja Panas Bumi Baru
INILAH.COM, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) merilis 26 wilayah kerja panas bumi (WKP) hingga Maret 2011 dengan total kapasitas 2.951 Megawatt (MW).
Demikian seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Minggu (3/4). Dua puluh enam WKP tersebut diantaranya, Jaboi dan Seulawah Agam (NAD) dengan kapasitas masing-masing 50 MW dan 160 MW, Gunung Talang dan Bukit Kili (Sumatera Barat) dengan kapasitas masing-masing 36 dan 83 MW, Sipholon Ria dan Sorik Marapi-Roburan-Sampuraga (Sumatera Utara) dengan kapasitas masing-masing 75 dan 200 MW, Tangkuban Perahu, Tampomas dan Cisolok Sukarame (Jawa Barat) dengan kapasitas masing-masing 100 MW, 50 MW dan 30 MW, Ungaran (Jawa Tengah) dengan kapasitas 100 MW, Ngebel-Wilis,Hu'uh-Blawan-Ijen (Jawa Timur) dengan kapasitas masing-masing 120 MW dan 270 MW, Hu'uh-Daha (NTB) dengan kapasitas 65 MW.
Selain itu, Sokori dan Atadei (NTT) dengan kapasitas 30 MW dan 40 MW, Jailolo dan Sungai Wayaua (Maluku Utara) dengan kapasitas masing-masing 75 MW dan 140 MW, Marana (Sulawesi Tengah) dengan kapasitas 36 MW, Suwawa (Gorontalo) dengan kapasitas 110 MW, Kaldera Danau Banten (Banten) dengan kapasitas 115 MW, Rajabasa (Lampung) dengan kapasitas 91 MW, Liki Pinangawan-Muaralaboh (Sumatera Barat) dengan kapasitas 400 MW, Suoh Sekincau (Lampung) dengan kapasitas 230 MW, Rantau Dadap (Sumatera Selatan) dengan kapasitas 225 MW, serta Guci dan Batu Raden (Jawa Tengah) dengan kapasitas masing-masing 175 MW. WKP-WKP tersebut ditetapkan dalam kurun waktu tahun 2007-2010.
Sistem panas bumi yang ada di Indonesia sebagian besar dan yang sudah dikembangkan baru terbatas di lokasi yang berupa sistem hidrotermal yang berasosiasi dengan vulkanik. Sampai 2010, 276 lokasi telah diidentifikasi dengan total potensi 29 Gigawatt (GW) dan baru 1196 MW yang terpasang untuk PLTP. Indonesia juga mempunyai sumber daya panas bumi berasosiasi dengan daerah non vulkanik yang berkaitan dengan batuan pluton (Kalimantan) dan zona sesar mendatar di kedalaman (Sulawesi Tenggara dan Papua), dari sistem ini telah diidentifikasi potensi sebesar 2GW. Tipe ini menjadi target untuk diteliti lebih lanjut. [mre]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !
RSS| Layanan Mobile| Tentang Kami| Disclaimer| Kontak Kami| Karir| Newsletter
Copyright 2008 - 2011 inilah.com, All rights reserved inilah.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar