Energi geotermal belum dimanfaatkan
Tuesday, 13 July 2010
YOGYA - Hingga tahun 2018 energi utama untuk pembangkit listrik masih digantungkan dari energi fosil. Padahal, sebenarnya Indonesia memiliki sumber energi geotermal yang potensial hingga 27.176 MWe. Sayang, energi yang besar itu belum dimanfaatkan secara optimal. "Sumber energi geotermal Indonesia sebenarnya cukup potensial dikembangkan. Sayang, masi hada kendala teknologi untuk memanfatkannya secara optimal," ujar Dekan Fakultas Teknik (FT) UGM, Dr Tumiran, pada pembukaan kursus geotermal, di fakultas setempat, Senin (12/7).
Kursus geotermal bertajuk "Geothermal Energy Development - Where science and engineering meet" itu hasil kerjasama FT UGM dengan GNS Science dan The University of Auckland, Selandia Baru, itu dipandang cukup penting mengingat selama ini konsumsi energi terbesar Indonesia berasal dari energi fosil.
Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia, David Taylor menyatakan, kursus geotermal dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di bidang geotermal guna mendukung pemerintah dalam percepatan peningkatan pembangkit listrik dari geothermal, yakni 6.000 MWe sebelum tahun 2010.
"Kursus sekaligus untuk melanjutkan tradisi panjang kerjasama saling menguntungkan antara Indonesia dan Selandia Baru, terutama dalam pendidikan, riset, dan bisnis geotermal," timpal Tumiran.
Ketua penyelenggara, Ir Pri Utami MSc menambahkan, kursus yang diadakan hingga 17 Juli itu diikuti 60 orang peserta dari UGM maupun luar UGM. Hadir dua orang pengamat eksternal dari Kedubes Selandia Baru dan delpan orang pengamat internal dari Pusat Studi Panasbumi FT UGM.
"Kursus diberikan oleh sembilan orang ahli geotermal, lima orang ahli geotermal geoscience, dan empat orang ahli geotermal engineering," imbuh Utami. Selain tatap muka, latihan, dan diskusi kelas, peserta kursus juga diajak ke lapangan panas bumi Dieng Jawa Tengah. "Kegiatan kali ini sekaligus untuk memperkuat kerja sama riset yang telah ada dan menggali kemungkinan kerjasama baru," tandas Utami. kt2-skh
[Kembali]
© 2010 WawasanDigital
IT Koran Sore Wawasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar