Diamond

  1. Propolis Harga Grosir

    www.propolisdiamond.com
    Penawaran terbatas. Segera kontak
    kami untuk raih kesempatan ini.

Senin, 25 April 2011

Penerapan PLTN di Indonesia

Perlukah PLTN di Indonesia?
Opini
Penerapan PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir) di Indonesia tidak berarti pilihan yang tidak berisiko dan tanpa reaksi dari masyarakat Indonesia. Ada kendala atau perlawanan politik karena menyangkut kemampuan SDM dan dampaknya terhadap lapisan bumi dan lingkungan. Sebab lainnya, sejak dibangun pertama kali hingga sekarang belum satupun negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat mampu dan menemukan cara paling aman, baik dalam pengoperasian maupun penanganan sampah limbah nuklir, terutama untuk menempatkan pada tempat yang aman.

Khususnya bagi Indonesia, masih memerlukan pemikiran lebih tajam lagi karena memperhitungkan kondisi geologi wilayah Indonesia dengan melakukan perbandingan yang telah terjadi di Jepang. Akibat gempa tektonik berkekuatan 8,9 Skala Richter dengan tsunami mencapai ketinggian 10 meter (11/3/2011) yang meretakan konstruksi satu reaktor nuklir dan meledakan tiga reaktor sehingga menimbulkan kebakaran dalam kondisi peringatan bahaya radiasi

Perlukah reaktor nuklir
Pembangunan reaktor nuklir di Indonesia sebenarnya membutuhkan banyak syarat dalam memperhitungkan kondisi ekonomi Indonesia dalam kurun 25 tahun ke depan. Karena Indonesia belum mantap dalam mengatasi berbagai persoalan dalam negeri terutama dihantui berbagai krisis yang mungkin dapat menjadi kendala dalam pembangunan reaktor PLTN. Antara lain krisis ekonomi, krisis kepercayaan rakyat kepada pemerintah, krisis etika elite, krisis disiplin atau kepatutan kerja yang membentuk budaya korupsi, krisis sumber daya manusia. Akibat meningkatnya krisis ekonomi global berdampak pada peningkatan kebutuhan pendidikan menyebabkan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi.

Dengan tingkat disiplin dan kultur budaya yang sudah lama melekat dari generasi ke generasi yang mengantarkan bangsa Indonesia menjadi negara miskin di dunia. Dengan kultur budaya tersebut, bagaimana Indonesia mampu mengelola teknologi nuklir tinggi yang membutuhkan perhitungan dan kemampuan yang cermat, disiplin dan tidak malas.

Jika dikorelasikan dan diinterperestasikan hal tersebut di atas dengan kemampuan pembangunan fisik infrastruktur di Indonesia, maka reaksi-reaksi masyarakat sudah sangat jelas dan tidak berlebihan. Pembangunan fisik di Indonesia sudah sangat bermasalah, bukan saja disebabkan kondisi geologi Indonesia tetapi kemampuan pembangunan itu, diawali ketika pelaksanaan pembangunan gedung konstruksi pondasi beton dipastikan selalu ada masalah. Bukti dapat dilihat dari pembangunan tol yang ambles, pembangunan gedung perkantoran yang runtuh, pembangunan bendungan dan irigasi yang banyak jebol, pembangunan jalan yang banyak timbul unduk-undukan dan dikerjakan asal-asalan.

Maka kita bisa membayangkan bagaimana kondisi pembangunan reaktor nuklir yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Pembangunan fisik yang kecil-kecil saja sudah bermasalah bagaimana dengan pembangunan konstruksi tingkat tinggi? Apa juga tidak rentan dari serangan teroris? Menginggat kondisi ekonomi masyarakat Indonesia masih dibawah standar dan dipastikan keamanan sangat longgar, maka kita bayangkan sebenaranya apa yang akan terjadi? Serta bagaimana dengan hambatan tatanan geologi Indonesia?

Kondisi geologi Indonesia
Peningkatan pembangunan reaktor nuklir di Indonesia dimaksudkan untuk mengurangi peran energi batubara sebagai bahan baku pembangkit tenaga listrik yang berisiko besar ke lingkungan. Apakah Indonesia sudah memiliki kemampuan mengatasi beberapa resiko dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh berbagai jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia?

Sudah sanggupkah Indonesia mengatasi kerusakan hutan yang berasal dari pembakaran, berefek pada kabut asap terbesar di kawasan Asia Tenggara? Indonesia juga belum mampu mengatasi bencana banjir yang terjadi di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan, khususnya di Pulau Jawa dimana lokasi reaktor nuklir tersebut dibangun masih berada dalam kawasan yang rawan bencana dan efek-efek perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh bencana banjir. Tidak salah kalau masyarakat ada yang berkata bahwa “Penanganan bencana banjir saja, Indonesia sudah kedodoran dan lamban apalagi bila terjadi kebocoran reaktor nuklir akan menambah parah kondisi alam di Indonesia”.

Begitu juga kondisi tatanan geologi Indonesia 20 tahun ke depan. Beberapa daerah rawan bencana dalam kondisi kritis energi gempa atau kritis seismic gap dalam kondisi puncak gempa. Yaitu gempa di Patahan Mentawai, Selat Sunda, dan Letusan Gunung berapi di Pulau Jawa untuk memberikan pukulan keras bagi keadaan perekonomian dan infrastruktur Indonesia serta dapat juga menimbulkan krisis lingkungan baru apabila pemerintah tetap berkeinginan membangun reaktor nuklir.

Beberapa wilayah lapisan geologi di Indonesia yang sangat membahayakan konstruksi pembangunan PLTN di Indonesia, yang berhubungan langsung dengan lingkungan tata ruang aktivitas kehidupan. Wilayah tersebut umumnya berada dalam pertemuan antar lempeng yang membentuk zona palung laut dalam, zona subduksi gempa dan gunungapi serta zona pemekaran samudera.

Di daerah Samudera Pasifik bagian selatan Pulau Biak atau dibatas kontinen laut dalam dengan zonasi percepatan puncak batuan yang tinggi dan wilayah kegempaan aktif yang berkorelasi langsung dengan Laut Utara Pulau Jawa, Kepulauan Banda dan Palung Laut Timor serta Parit Seram yang dapat menekan Pulau Jawa dimana rencananya akan dibangun PLTN Indonesia.

Palung di Selatan Laut Jawa dan Laut Dalam Flores, yang sangat rawan dengan letusan gunung api dan gempa bumi dengan fokus dangkal, yaitu kedalaman 30-70 kilometer. Patahan Naik Busur Belakang Pulau Nusa Tenggara yang berhubungan dengan keaktifan gempa di Pulau Sulawesi dan Kepulauan Maluku, dapat memberikan efek tekanan berganda dan serta responsibilitas energi pada patahan Utara Pulau Jawa dan dapat memicu patahan yang mulai aktif di daratan Jawa agar “teraktifkan lagi” yang masih berumur kwarter. Bila diselaraskan semuanya, baik dari masalah lingkungan tata ruang, aktivitas bencana dan kekuatan ekonomi, mampukah Indonesia mengatasinya?

Kendala lingkungan
Solusi untuk mengatasi kendala krisis energi di Indonesia sebenarnya masih banyak, jangan cuma disebabkan oleh efek pembakaran batubara lantas Indonesia mengalihkan perhatian ke pembangunan reaktor nuklir. Untuk mengatasi kendala krisis energi, Indonesia dapat memanfaatkan lebih dari 10 jenis energi alternatif yang berada di atas dan didalam permukaan bumi Indonesia. Potensi-potensi sumber daya energi alternatif itulah yang harus dikembangkan dulu, bukan gencar mempublikasikan dan mendorong keras pembangunan PLTN di Indonesia yang gemanya semakin keras karena dalam kurun 10 tahun ini Pemerintah sepertinya semakin kuat untuk menggolkan rencana itu.

Indonesia memang memerlukan sistim energi nuklir sebagai energi terbarukan untuk mengendalikan dampak perubahan iklim dan pemanasan global dari penggunaan bahan bakar fosil transportasi dan industri. Tetapi harus memperhitungkan kendala lingkungan yaitu Indonesia sudah harus mempersiapkan hambatan tempat penimbunan sampah beracun berbahaya radioaktif nuklir dalam mengatasi krisis lingkungan.

Indonesia dipastikan juga mengalami hambatan pembangunan fisik reaktor nuklir yaitu anggaran yang tidak pasti. Biaya perbaikan lingkungan akibat dampak-dampak yang akan ditimbulkan, dan ini memerlukan dana anggaran yang luar biasa. Contohnya membangun kembali kota yang hancur akibat krisis lingkungan akibat banjir membutuhkan dana lebih 100 miliar, belum lagi gempa bumi membutuhkan dana diatas 1 triliun rupiah untuk satu kota, bagaimana bila terjadi lebih dari lima kota untuk segala jenis bencana lingkungan geologi? Silahkah pembaca kalkulasi kebangkrutan keuangan Indonesia dan hutang-hutang yang semakin menggunung.

Penulis adalah Geolog, Pemerhati Masalah Lingkungan Geosfer

| HOME | ABOUT US | PROFILE | CONTACT US | CAREER | AD RATES |
Developed by; Emi

Adaro Energy Bidik Produksi 48 Juta Ton di 2011

Rabu, 20 April 2011 20:19 WIB
Komentar: 0
0 Like Dislike 0

JAKARTA--MICOM: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan jumlah kapasitas produksi batu bara pada tahun 2011 bisa mencapai 48 juta ton, naik 13,7% dibanding produksi tahun 2010 yang mencapai 42,2 juta ton.

"Kita berharap 2011 ini target produksi kita bisa tercapai yaitu mencapai 48 juta ton. Kita berharap mencapai hasil yang optimum karena performa 2010 yang memuaskan," kata Direktur ADRO Andre J Mamuaya usai RUPSLB perseroan di Jakarta, Rabu (20/4).

Tahun lalu, produsen batu bara kedua terbesar di Indonesia setelah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tersebut gagal mencapai target produksi akibat gangguan cuaca hujan dan jumlah hari hujan yang tinggi. Meski meningkat 4%, produksi batu bara Adaro tahun lalu hanya mencapai 42,2 juta ton dari target 45 juta ton. Sementara voleume penjualan meningkat menjadi 43,84 juta ton.

"Dengan peningkatan harga serta produksi, tentu hasilnya kami harapkan optimal. Kami optimis aka nada pertumbuhan tahun ini, asalkan curah hujan tidak terlalu besar sehingga mengganggu produksi," kata dia.

Ke depan, kata Andre, perseroan tengah mengincar beberapa tambang baru di wilayah Kalimantan dan Sulawesi demi menambah cadangan batu bara yang dimiliki. Perseroan berharap setidaknya hingga akhir tahun ini sudah dapat mengakuisiis salah satu di antaranya.

"Saat ini kami masih melihat-lihat. Ada 3-4 target. Kalau sesuai diharapkan bisa ada 1-2 tambang yang bisa kami ambil," ujarnya.

Namun mengenai detil dari rencana akuisisi tersebut, Andre belum mau menyampaikan. Begitupula cadangan yang diharapkan serta besaran nilai untuk akuisisi tersebut. Namun untuk kalori, Andre memastikan, tidak akan berada di atas 6.300 kalori. Sebab, untuk tambang-tambang yang ada saat ini hanya tersedia jenis low rank yaitu batu bara dengan kalori dibawah 5.000.

Namun, mengenai lokasi Andre mengatakan akan berada wilayah di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Sementara untuk anggaran akuisisi, Andre tidak mau menyebutkan. Namun, dengan posisi kas sebesar Rp10-11 triliun, manajemen yakin mampu membiayai akuisisi tersebut dari sumber dana internal.

"Dengan posisi kas tersebut, masih cukup kuat untuk akuisisi," katanya.

Andre melanjutkan, selain rencana penambahan tambang, ADRO juga tengah mengikuti tender proyek pembangunan pembangkit listrik. Nilai investasi proyek tersebut mencapai US$3 miliar.

Perseroan, kata dia, akan mulai mengikuti proses tender untuk proyek PLTU Jateng 2x1000 megawatt akhir bulan ini.

"PLN dua minggu lalu sudah memberitahukan bahwa tanggal 28 April 2011 semua peserta tender akan memasukkan sub-mission document. Tidak ada pengunduran jadwal lagi," katanya.

Selain proyek PLTU di Jateng, perseroan juga bakal mengikuti tender PLTU 2 x 1000 megawatt di Kalimantan Selatan. PLN akan melakukan prakualifikasi ulang untuk proyek ini karena jumlah peserta tendernya kurang. Prakualifikasi ulang ini akan berjalan pada 18 Mei 2011.

Tender kedua proyek pembangkit listrik tersebut diikuti ADRO secara konsorsium. Nilai proyek 2 x 1000 mw Jateng sebesar US$3 miliar, sementara proyek 2 x 100 megawatt di Kalsel mencapai US$350 juta.

Selain dengan PLN, ADRO sendiri tengah membangun proyek pembangkit listrik 2 x 30 megawatt untuk kebutuhan konsumsi internal ADRO dan kontraktor lain di sekitar lokasi operasional ADRO di Tabalong, Kalimantan Selatan. Adapun nilai investasi untuk proyek ini sebesar US$160 juta. "Proyek 2 x 30 MW ini diperkirakan selesai pada kuartal pertama 2011," ungkapnya.

Direktur Keuangan ADRO David Tendian memaparkan untuk pendanaan proyek-proyek pembangkit listrik tersebut ADRO tidak memerlukan pinjaman perbankan. "Karena konsorsium dan porsi kami minoritas, maka pendanaannya cukup dari internal cash flow," kata dia.

Tahun lalu, laba bersih ADRO tercatat turun 49% menjadi Rp2,21 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,37 triliun. Penurunan disebabkan adanya kenaikan beban pokok pendapatan perusahaan tambang batubara tersebut naik 7% dari Rp15,9 triliun menjadi Rp16,95 triliun.

Sementara untuk pendapatan 2010, dihitung dalam nilai tukar rupiah mengalami penurunan sebesar 8% menjadi Rp24,69 triliun dari Rp26,94 triliun pada 2009.

Selama 2010, kurs rata-rata rupiah terhadap dollar AS menguat 13% dari Rp10.398 per dollar AS menjadi Rp9.085 per dollar AS. Jika dilihat pendapatan dalam dollar AS, pendapatan ADRO tahun lalu naik tipis sebesar 5% menjadi USD2,72 miliar dari US$2,59 miliar pada 2009.

Pertumbuhan pendapatan bersih tahun 2010 disebabkan oleh peningkatan volume produksi sebesar 4%, dan penjualan naik 6%. Kenaikan 6% pada volume penjualan mengimbangi penurunan 3% pada harga jual rata-rata yang menjadi US$57,18 per ton.

Meskipun laba tahun lalu turun, ADRO memutuskan untuk memberikan dividen terhadap tahun buku 2010. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp970,77 miliar atau Rp30,4 per saham. Nilai dividen tersebut mengambil 43,98% dari laba bersih 2010, yaitu sebesar Rp2,21 triliun.

Dividen tunai tersebut terdiri dari dividen interim sebesar Rp315,06 miliar, yang telah dibagikan 10 Desember 2010. Selain itu sisanya sebesar Rp655,71 miliar akan digunakan sebagai dividen final.

Selain untuk dividen, laba juga akan digunakan untuk laba ditahan sebesar Rp1,13 triliun dan penyisihan cadangan Rp110,37 miliar. (Atp/OL-3)

Share |
[SEO Monitor by MyPagerank.Net]
KOMENTAR
Klik disini untuk komentar »

Nama

E-mail

Judul

Komentar

Advertisement
MORE NEWS»
Selasa, 26 April 2011 01:09 WIB
Tunggakan Bea Impor Film Bisa Cicil Dua Tahun
Selasa, 26 April 2011 00:18 WIB
Kelangkaan Jahe dan Temulawak Ancam Industri Jamu
Selasa, 26 April 2011 00:09 WIB
Mobil Cepu Temukan Sumur Minyak Baru di Jawa Timur
Senin, 25 April 2011 23:54 WIB
PLN Sewa PLTU dari Swasta
Senin, 25 April 2011 23:47 WIB
Dari China, Menperin Bawa Pulang Investasi US$200 Juta
Senin, 25 April 2011 21:42 WIB
Pemerintah Minta Mal tidak Pasarkan Barang Bajakan
Senin, 25 April 2011 21:02 WIB
BP Migas dan Menteri ESDM Diduga Bersekongkol
Senin, 25 April 2011 18:58 WIB
Minarak Lapindo Ganti Rugi Korban Lumpur Dicicil hingga 2014
Senin, 25 April 2011 18:30 WIB
Citra Palu Minerals Mulai Mengebor Tambang Emas Poboya
Senin, 25 April 2011 15:06 WIB
Pemerintah Talangi Ganti Rugi Korban Lumpur Lapindo
Senin, 25 April 2011 02:36 WIB
Lion Lebih Prioritaskan Sertifikasi IOSA
Minggu, 24 April 2011 21:26 WIB
Boeing 737-900ER Sky Interior Perkuat Armada Lion Air


Index Berita

Facebook Page
Twitter
Metro TV
Lampung Post
Borneo News
Yayasan Sukma
Kick Andy
Kick Andy Magazine
MediaIndonesia.com

FEATURES : Profil Perusahaan | Sejarah Singkat | Profil Pembaca | Karir

KONTAK MEDIA : Iklan | Sirkulasi | Percetakkan | Production | Publishing

rss

© 2004 - 2011 MediaIndonesia.com All rights reserved.
Comments & suggestions please email micom@mediaindonesia.com


CBN

Minggu, 10 April 2011

inilah.com

ESDM Tetapkan 26 Wilayah Kerja Panas Bumi Baru
Headline
IST
Oleh: Mosi Retnani Fajarwati
Ekonomi - Minggu, 3 April 2011 | 19:10 WIB
TERKAIT

* Pemerintah Kucurkan Rp50 Miliar Untuk 1 Kota
* Program Gas Bumi, Pemerintah Hemat Rp52,8 T
* Tambahan 'Celengan' Rapor Merah Darwin
* Kemanakah Api Pertamina Menjalar?
* ESDM Tetapkan 26 Wilayah Kerja Panas Bumi Baru

INILAH.COM, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) merilis 26 wilayah kerja panas bumi (WKP) hingga Maret 2011 dengan total kapasitas 2.951 Megawatt (MW).

Demikian seperti dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM, Minggu (3/4). Dua puluh enam WKP tersebut diantaranya, Jaboi dan Seulawah Agam (NAD) dengan kapasitas masing-masing 50 MW dan 160 MW, Gunung Talang dan Bukit Kili (Sumatera Barat) dengan kapasitas masing-masing 36 dan 83 MW, Sipholon Ria dan Sorik Marapi-Roburan-Sampuraga (Sumatera Utara) dengan kapasitas masing-masing 75 dan 200 MW, Tangkuban Perahu, Tampomas dan Cisolok Sukarame (Jawa Barat) dengan kapasitas masing-masing 100 MW, 50 MW dan 30 MW, Ungaran (Jawa Tengah) dengan kapasitas 100 MW, Ngebel-Wilis,Hu'uh-Blawan-Ijen (Jawa Timur) dengan kapasitas masing-masing 120 MW dan 270 MW, Hu'uh-Daha (NTB) dengan kapasitas 65 MW.

Selain itu, Sokori dan Atadei (NTT) dengan kapasitas 30 MW dan 40 MW, Jailolo dan Sungai Wayaua (Maluku Utara) dengan kapasitas masing-masing 75 MW dan 140 MW, Marana (Sulawesi Tengah) dengan kapasitas 36 MW, Suwawa (Gorontalo) dengan kapasitas 110 MW, Kaldera Danau Banten (Banten) dengan kapasitas 115 MW, Rajabasa (Lampung) dengan kapasitas 91 MW, Liki Pinangawan-Muaralaboh (Sumatera Barat) dengan kapasitas 400 MW, Suoh Sekincau (Lampung) dengan kapasitas 230 MW, Rantau Dadap (Sumatera Selatan) dengan kapasitas 225 MW, serta Guci dan Batu Raden (Jawa Tengah) dengan kapasitas masing-masing 175 MW. WKP-WKP tersebut ditetapkan dalam kurun waktu tahun 2007-2010.

Sistem panas bumi yang ada di Indonesia sebagian besar dan yang sudah dikembangkan baru terbatas di lokasi yang berupa sistem hidrotermal yang berasosiasi dengan vulkanik. Sampai 2010, 276 lokasi telah diidentifikasi dengan total potensi 29 Gigawatt (GW) dan baru 1196 MW yang terpasang untuk PLTP. Indonesia juga mempunyai sumber daya panas bumi berasosiasi dengan daerah non vulkanik yang berkaitan dengan batuan pluton (Kalimantan) dan zona sesar mendatar di kedalaman (Sulawesi Tenggara dan Papua), dari sistem ini telah diidentifikasi potensi sebesar 2GW. Tipe ini menjadi target untuk diteliti lebih lanjut. [mre]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

RSS| Layanan Mobile| Tentang Kami| Disclaimer| Kontak Kami| Karir| Newsletter
Copyright 2008 - 2011 inilah.com, All rights reserved inilah.com.

देतिक.com

Sumber Melimpah, RI Harusnya Jadi Pasar Energi Alternatif Terkemuka
Akhmad Nurismarsyah - detikFinance


Foto: dok.detikFinance
Jakarta - Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pasar energi terkemuka dengan sumber daya energi potensial yang melimpah. Sumber daya energi tersebut berpotensi untuk pembangkit listrik berbasis tenaga geothermal, tenaga air, tenaga air, dan berbagai sumber energi terbarukan lainnya.

Direktur Frost & Sullivan Indonesia Eugene van de Weerd mengatakan dengan banyaknya pengaruh bermacam dinamika terhadap sumber energi Indonesia, seperti pengaruh harga minyak, berkurangnya produksi minyak, dan pemenuhan kebutuhan energi untuk industri nasional, membuat industri energi baru dan terbarukan di Indonesia menjadi berkembang.

"Memasuki tahun 2011, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan di sektor energi di mana maksimalisasi energi baru terbarukan masih menemui hambatan dari segi harga pengembangan, permintaan pasar, dan insentif yang menarik dari pemerintah," katanya dalam acara Prediksi Industri Energi Indonesia yang diadakan di Hotel Intercontinental, Jakarta, Rabu (30/3/2011).

Di tempat yang sama, Asia Pasific Vice President, Energi & Power Systems Practice, Frost & Sullivan Ravi Krishnaswamy menyampaikan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan industri energi dalam negeri dengan mengolah potensi energi baru terbarukan yang masih banyak belum diolah.

"Industri di sektor energi ini sulit berkembang karena lemahnya implementasi dan tidak adanya kerangka peraturan dan kebijakan seperti 'feed-in-tariff' yang dapat menarik minat investor swasta dalam industri tersebut," kata Ravi,

"Meskipun potensinya besar, beberapa tantangan industri seperti kesadaran yang rendah, insentif yang terbatas, dan infrastruktur energi yang masih lemah dapat menghambat penetrasi pasar," lanjutnya.

Menurut Ravi, untuk geothermal (panas bumi), Indonesia memiliki potensi kapasitas hingga 27 GW (27.000 Mega Watt) yang ingin dikembangkan sampai 2020. Pemerintah Indonesia juga telah menargetkan pemanfaatan energi panas bumi tersebut sedikitnya 5% (9.500 MW) kebutuhan listrik Indonesia di 2025.

"Sehingga dapat mengurangi kesenjangan antara permintaan dan penawaran daya listrik di Indonesia yang cenderung meningkat," katanya.

"Untuk biomassa, Indonesia telah memproyeksikan pencapaian kapasitas 810 MW untuk pasar tenaga biomassa di tahun 2025 yang sebenarnya masih jauh dibawah potensi yang dimiliki," terang Ravi.

Rencana pemerintah untuk mencapai kapasitas tenaga angin sebedar 225 MW di 2025 dapat didorong oleh energi angin lepas pantai. Sedangkan untuk tenaga air kapasitas kecil, Indonesia punya potensi sebesar 500 MW di mana kapasitas pasarnya diperkirakan akan mencapai 150 MW di 2015.

Indonesia dapat mengadopsi pengelolaan sumber daya energi yang diterapkan negara-negara lain untuk meningkatkan industri energi seperti pengembangan kebijakan 'feed-in-tariff' dan standarisasi portfolio energi, mendorong investasi, dan bangun fasilitas manufaktur serta layanan perlengkapan tenaga energi terbarukan.

Insentif finansial atas sumber daya energi untuk mendorong program energi terbarukan juga diperlukan. Ini menandakan Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang yang muncul sebagai tren global dan dengan penguasaan atas sumber daya tersebut Indonesia bisa menjadi pasar energi terbarukan yang terkemuka.

(nrs/dnl)

GRATIS! puluhan voucher pulsa! ikuti terus berita dari DetikFinance di Hape-mu.
Ketik REG FIN kirim ke 3845 (khusus pelanggan Indosat Rp.1300/hari)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!


.: HOME | EKONOMI | MONETER | BURSA & VALAS | PORTOFOLIO | PELUANG USAHA | SOSOK | KONSULTASI | FOTO | TV | INDEKS :.
.: detikcom | detikNews | detikFinance | detikHot | detikI-net | detikSport | detikFood | Sepakbola :.
.: detikFoto | detikTV | detikSurabaya | detikBandung :.
.: detikForum | Suara Pembaca | Surat dari Buncit | Makan Enak (MEOK) | Info Iklan | Sindikasi :.
Copyright © 2011 detikcom, All Rights Reserved | Redaksi | Karir | Kotak Pos | Info Iklan | Disclaimer
detikcom

क्य्बेर्नेव्स.com

06 April 2011 | 10:25 wib
Berita Aktual » Daerah
Tingkat Sedimentasi Juwana dan Wulan Diwaspadai

* Butuh Kepedulian Publik

Kudus, CyberNews. Tingkat sedimentasi sungai Juwana dan Wulan dalam beberapa tahun terakhir perlu mendapat perhatian semua pihak. Pasalnya, kondisi tersebut berpengaruh pada potensi banjir pada kawasan bantaran sungai yang ada.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pendayagunaan pada Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Serang Lusi Juwana (PSDA Seluna), Sumaji Hadi menyatakan, berbagai perkembangan baik yang disebabkan karena faktor alam maupun campur tangan manusia mempengaruhi tingkat sedimentasi pada kedua sungai itu.

Salah satu solusinya, tentu harus dilakukan normalisasi di tempat tersebut secara periodik. "Hal itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit," katanya, Rabu (6/4).

Ditambahkannya, saat ini daya tampung sungai Wulan diperkirakan sebesar 1.000 meter kubik per detik. Sedangkan Juwana, hasil perkiraan sementara diyakini mampu menampung hingga 100 meter kubik per detik. Sebelumnya, kata dia, diyakni daya tampungnya lebih besar dari itu.

Diakui Sumaji, penyebab sedimentasi dapat disebabkan karena faktor alam. Sejumlah material yang hanyut dari bagian hulu akhirnya mengendap pada beberapa bagian sungai sehingga menyebabkan pendangkalan. "Saat debit meningkat, banyak material banjiran yang ikut hanyut dan menimbulkan pendangkalan," ungkapnya.

Hal yang tidak kalah memprihatinkan yakni pendangkalan yang disebabkan karena perilaku manusia. Sumaji menyebut salah satu aktivitas yang dilakukan sehingga menyebabkan kondisi seperti itu yakni penggunaan bantaran sungai untuk berbagai aktivitas. Misalnya digunakan untuk area pertanian atau mendirikan bangunan.

Pada beberapa kasus, hal seperti itu menyebabkan penyempitan sungai. Seringkali, normalisasi sungai atau anak-anak sungai terkendala karena banyaknya pepohonan atau bangunan di bantaran sungai. Terkait hal itu, satu-satunya upaya yang harus dilakukan adalah menegakkan aturan soal pengairan.

Semua itu diperlukan sebagai upaya mencegah penggunaan bantaran sungai dari berbagai aktivitas yang tidak sesuai dari peruntukannya. "Kalau aturan tidak ditegakkan, dikhawatirkan penyalahgunaan bantaran sungai yang berdampak pada percepatan sedimentasi akan terus terjadi," tandasnya.

( Anton WH / CN26 / JBSM )

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad


Baca Juga

* Penyalahgunaan Bantaran Sungai Masih Dilakukan
* Longsor ke Sungai, Sembilan Rumah Dibongkar
* Fondasi Jembatan Bojong Kritis
* Fondasi Jembatan Bojong Kritis
* Ratusan Truk Serbu Kali Pabelan
* Debit Air Naik, Talud Sungai Gelis Longsor
* Pamekasan Direndam Banjir
* Terendam Banjir, Hasil Panen Jeblok
* 82.396 Hektare Sawah Terendam
* Bus Malam Tak Lagi Beroperasi




Berita Terbaru

11 April 2011 | 12:26 wib | Nasional
Pemerintah Jepang akan Perluas Zona Evakuasi

Tokyo, CyberNews. Pemerintah Jepang akan memperluas zona evakuasi di sekitar PLN Fukushima Daiichi yang bermasalah. Hal ini, dikarenakan level radiasi…

11 April 2011 | 12:15 wib | Internasional
Prancis Resmi Larang Burqa dan Niqab di Tempat Umum

Paris, CyberNews. Hari ini (11/4) pemerintah Perancis resmi melarang warganya memakai burqa di tempat umum manapun di seluruh Prancis. Larangan itu juga…

11 April 2011 | 12:03 wib | Nasional
Kasus Pembajakan Kapal Sinar Kudus
Satu Sandera Sakit Keras

Somalia, CyberNews. Satu orang dari 20 sandera warga negara Indonesia oleh para perompak Somalia, sampai Sejin (11/4) dalam keadaan sakit keras, menyusul…

11 April 2011 | 11:52 wib | Daerah
April, Hama Tikus Perlu Diwaspadai

Wonosobo, CyberNews. Para petani di Kabupaten Wonosobo diminta mewaspadai kemungkinan munculnya serangan hama tikus. Pasalnya, dikhawatirkan hama pengerut…

11 April 2011 | 11:42 wib | Internasional
Uni Afrika akan Bujuk Anti-Gadaffi

Tripoli, CyberNews. Delegasi dari Uni Afrika hari ini (11/4) bersiap menuju ke Benghazi, "wilayah" pemberontak yang ada di barat Libya, untuk bertemu…
CyberNews | Entertainmen | Gaya | Kejawen | Layar | Lelaki | Sehat | Sport | Wanita | Pendidikan | SM Cetak | Suara Warga | Suara Remaja | Redaksi | CYBERNEWS.TV

GROUPS
Harian Suara Merdeka
Harian Sore Wawasan Tabloid Cempaka Tabloid Otospeed Radio Suara Sakti FM Radio Trax FM Masscom Graphy Mabua Harley Davidson

© 2009 SUARAMERDEKA.com. All rights reserved.

Minggu, 03 April 2011

inilah.com.

Inilah Kelompok Galaksi Terbesar di Alam Semesta
Headline
dailymail.co.uk
Oleh: Ellyzar Zachra P.B
Pasar Modal - Kamis, 13 Januari 2011 | 15:05 WIB
TERKAIT

* Surya Semesta Kebanjiran Order dari Jepang
* Wow, Astronom Temukan Kembaran Galaksi Bima Sakti
* Benarkah Big Bang Merupakan Ledakan?
* Surya Semesta Beli 28 Ha Lahan Nestle Indonesia
* Bintang Pertama Alam Semesta Tak Sendiri

INILAH.COM, Jakarta - Teleskop Lembaga Antariksa Eropa berhasil menemukan dua kelompok galaksi terbesar. Ini membantu pemahaman evolusi kehidupan luar angkasa.

Teleskop Planck milik European Space Agency (ESA) berhasil mendeteksi dua struktur galaksi terbesar di alam semesta yang memiliki jarak puluhan juta tahun cahaya dari Bumi. Kelompok galaksi itu terikat dalam satu gravitasi dan tampil sebagai siluet berlatar belakang gelombang mikro kosmik.

Teleskop Planck sejauh ini berhasil mengidentifikasi 189 kelompok galaksi. Sebanyak 20 di antaranya belum dikonfirmasi oleh observatorium XMM-Newton milik ESA.

Dengan mengamati seluruh langit, Planck mendapat kesempatan besar menemukan kumpulan galaksi yang langka. Ini disebabkan sensitivitas objek, perkembangan galaksi yang cepat dan ketidaktahuan kandungan materi galaksi.

"Pengamatan ini membantu kita memahami alam semesta," ujar Dr. Nabila Aghanim dari Institut d'Astrophysique Spatiale, Prancis.

Kelompok galaksi berisi materi sejumlah bintang, gas, debu dan materi gelap yang tidak mampu diidentifikasi.

Teleskop Planck sebagian besar dibangun oleh ilmuwan Inggris karena termasuk dalam proyek kerjasama utama Badan Antariksa Inggris. Teleskop yang memulai misi pada Agustus 2009 ini dirancang untuk melihat bagian tersembunyi dari alam semesta yang tidak mudah dideteksi. [vin]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://m.inilah.com via ponsel dan Blackberry !

INILAH.COM| Pasar Modal| Ekonomi| Nasional| Metropolitan| Bola| Olahraga| Teknologi| Artis| Gaya Hidup| Indeks
Foto| Karikatur| VoA| Forum| Selebriti Politik| Bumi 2012| Parlemen| Berita Jabar| Berita Jatim| Kabar Rimba| Ad-Info
RSS| Layanan Mobile| Tentang Kami| Disclaimer| Kontak Kami| Karir| Newsletter
Copyright 2008 - 2011 inilah.com, All rights reserved inilah.com.

Minggu, 20 Maret 2011

Penilaian Sumber Daya Alam

Penilaian Sumber Daya Alam

Posted by support on Thursday, August 5, 2010 · 15 Comments

Penilaian berupa Minyak Bumi, Gas Bumi, Panas Bumi, Mineral dan Batubara (Sumber daya alam). http://marketvaluer.com/?attachment_id=119

Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh Penilai untuk memberikan suatu opini nilai yang didasarkan pada data/fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknik tertentu pada objek tertentu pada saat tanggal Penilaian.

Nilai wajar merupakan perkiraan jumlah uang pada tanggal Penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli, hasil penukaran, atau penyewaan suatu aset, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berminat menjual atau antara penyewa yang berminat menyewa dan pihak yang berminat menyewakan dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak dalam waktu yang cukup, kedua pihak masing-masing mengetahui kegunaan aset tersebut, bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan.

Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak termasuk batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas dan Gas Bumi.

Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.

Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.

Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.

Pemohon Penilaian adalah pihak-pihak yang mengajukan permohonan Penilaian.

Penilai Eksternal adalah penilai selain Penilai Internal, yang mempunyai izin praktik Penilaian dan menjadi anggota asosiasi Penilaian yang diakui oleh Kementerian Keuangan.

Basis Data adalah kumpulan data dan informasi pendukung lainnya yang berkaitan dengan Penilaian kekayaan yang dikuasai negara berupa sumber daya alam yang disimpan dalam media penyimpanan data.Bumi.

Gas Bumi adalah proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses penambangan Minyak

Proses Penilaian meliputi:

1. identifikasi permohonan Penilaian;
2. penentuan tujuan Penilaian;
3. pengumpulan data awal;
4. survei lapangan;
5. analisis data;
6. penentuan pendekatan Penilaian;
7. simpulan nilai; dan
8. penyusunan laporan Penilaian.

Data untuk Panas Bumi, Mineral, dan Batubara antara lain:

1) fotokopi Ijin Usaha Pertambangan;

2) fotokopi Kerjasama Operasi bersama;

3) fotokopi Kontrak Karya;

4) fotokopi Kuasa Pertambangan; dan/atau

5) fotokopi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara.

Faktor yang dipertimbangkan dalam analisis data objek Penilaian berupa Minyak Bumi, Gas Bumi, Panas Bumi, Mineral dan Batubara antara lain:

1. lokasi;
2. peruntukan area;
3. perizinan;
4. dokumen legalitas;
5. luas wilayah usaha/kerja;
6. harga komoditi; dan/atau
7. kualitas dan kuantitas sumber daya dan/atau cadangan.

Data dan/atau informasi untuk Minyak Bumi, Gas Bumi, Panas Bumi, Mineral dan Batubara bersumber dari:

1. Pemerintah Daerah setempat, untuk data dan/atau informasi
2. Pengelola Sektoral di bidang energi dan sumber daya mineral
3. Surat Keputusan Pengelola Sektoral di bidang energi dan sumber daya mineral
4. Iklan media cetak, media elektronik, media komunikasi, masyarakat sekitar, dan/atau media lainnya,
5. Pengelola Sektoral di bidang energi dan sumber daya mineral, pemerintah daerah, dan/atau pemegang izin usaha

Kaji ulang laporan penilaan

1. pemenuhan prosedur Penilaian;
2. ketepatan penggunaan asumsi;
3. ketepatan pernyataan;
4. penggunaan pendekatan Penilaian;
5. konsistensi penyesuaian dan/atau pembobotan;
6. kebenaran perhitungan; dan
7. konsistensi analisa dan simpulan yang dibuat.

Filed under Uncategorized · Tagged with

market valuer indonesian market valuer
MarketValuer.Com is the Professional Market Valuer in Indonesia. ... HGH on Penilaian Sumber Daya Alam. Visit Auschwitz on Just Call Computer Support to Fix Your Computer. ...
:: more info about : http://marketvaluer.com/

kertas kerja
dalam melakukan penilaian sumber daya alam dan. lingkungan serta mengarahkan mata ... untuk penilaian mekanisme institusional dan dua studi kasus ...
:: more info about : http://www.worldagroforestry.org/sea/Networks/RUPES/download/Kertas_Kerja/kertas_kerja2.pdf

direktorat jenderal kekayaan negara
Antam, Tbk, potensi emas yang ada baik sumber daya maupun cadangan beserta cara penentuan cut-off grade serta ... bahan simulasi penilaian sumber daya alam tambang emas Pongkor. ...
:: more info about : http://www.djkn.depkeu.go.id/?mod=berita&read=642

koran jakarta
"Di daerah, kenapa ada penilaian hasil sumber daya alam banyak dinikmati oleh elite atau ... Pokok persoalannya, sumber daya alam tidak dikelola dengan prinsip ...
:: more info about : http://m.koran-jakarta.com/index.php?id=65233&&mode_beritakategori&&mode_beritadetail

djkn officials website struktur organisasi
Penyusunan bahan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang penilaian sumber daya alam, properti, properti khusus dan usaha; ...
:: more info about : http://djkn.org/index.php?option=com_content&task=view&id=17&Itemid=35


*
Search for:
*
*
Office :
KJPP Pangaloan Public Property Valuer Registered
Jalan Cikini Raya 91 F, 5th floor Central Jakarta – Indonesia +62 8170700086, +62 21 32639807 kjpppangaloan@yahoo.com kjpppangaloan@marketvaluer.com www.marketvaluer.com
*
Please fill out Contact Us
*
Contact Us
Very Affordable Cost
If you are interested with our professional services, you can contact us



phone: +628170700086
email: marketing@marketvaluer.com
*
Follow Us On :


*
Recent Posts
o Want to get unlimited visitors, please read SEOP reviews
o Get tips on polo specs information that can be believed
o Take control of cigarette production in Indonesia
o Mine valuation in Indonesia needs and strategic
o Indonesia economy in 2011 is better
o Building permit is part public service
o Penilai bank di Indonesia
o Appraisers in Indonesia should learn from Appraisal Institute
o Konsultan properti sebagai penilai properti
o Perusahaan penilai bidang jasa properti
*

Don't want to miss the latest articles from us, please enter your email here :

*
Our site statistics
web site statistics software
*

March 2011 M T W T F S S
« Jan
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
*
KJPP Pangaloan Call:+628170700086
*
Get Chitika | Premium

Copyright © 2009 MarketValuer.com · Developed by Suganux · Log in

Online Degrees | PayDay Loans
MarketValuer.com
eXTReMe Tracker